 |
| Peserta Calon Wisudawan & Wisudawati saat mengikuti giat Master. |
SITUBONDO (Ruangaspirasi.net) Sebagai langkah untuk menggali potensi lulusan serta pengembangan karir alumni,Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Huda (STAINH) Kapongan Situbondo menyelenggarakan kegiatan Masa Transformasi Karakter (MASTER) bagi calon lulusan sebelum dikukuhkan menjadi sarjana.
Sebagaimana informasi yang berhasil dihimpun oleh media Ruangaspirasi.net, Kegiatan master dimaksud dilaksanakan selama dua hari (03-04/12/18) dan wajib di ikuti oleh seluruh calon wisudawan STAINH yang telah lulus menyelesaikan tugas akhir penelitian "Skripsi".
Menurut keterangan Ainur Rofiq, M.HI selaku sekretaris panitia mengatakan maksud dan tujuan Giat Master, selain untuk mengenali potensi dan kompetensi calon lulusan juga membangun kembali nilai-nilai kepesantrenan, kemasyarakatan dan kebangsaan sehingga bagi para calon lulusan maupun sarjana STAINH dapat mengamalkan keilmuannya serta mengembangkan pengalamannya.
"Sekitar 50 kurang lebih Calon lulusan sarjana telah mengikuti giat master STAINH, terdiri dari dua program studi (Prodi) yaitu calon wisuda prodi komunikasi dan penyiaran islam (KPI) dan prodi Ahwalus Syahsiyah (A S)," terang Ainur Rofiq yang juga sebagai Kaprodi AS
Disamping hal diatas Dwi Dasa Suryantoro, SH, MH selaku Ketua penyelenggara Master STAINH menjelaskan pelaksanaan giat Master merupakan sebuah kegiatan rutin yang menjadi program kerja kampus bagi calon lulusan. Giat tersebut telah dua kali di gelar dan bersifat wajib diikuti oleh para calon sarjana dengan tujuan untuk menggali potensi para lulusan agar mampu berkiprah dengan bijaksana ditengah-tengah masyarakat.
"Adapun konsep kegiatan master kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya, Master 2018 bertemakan "Strategi pengembangan potensi dan karir alumni", hal tersebut di buktikan dengan suguhan berbagai materi khusus, yang diisi oleh para ahli juga melibatkan para alumni yang telah berkarir sukses di berbagai instansi," pungkas Dwi Dasa panggilan akrabnya
Lebih lanjut, Dwi Dasa yang juga menjabat ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) STAINH menambahkan, pelaksanaan master 2018 selain memberikan pemahaman teoritis dan praksis, selama dua hari peserta master di "gembleng" untuk menjadi pribadi yang tangguh, disiplin, mandiri dan bertanggung jawab serta dituntut mengamalkan nilai-nilai keagamaan dan kemasyarakatan.
"Oleh sebab itu diharapkan terwujudnya lulusan STAINH yang mampu berdaya saing, bermartabat serta bermanfaat di tengah-tengah kehidupan masyarakat," harapnya
Ar Rozy