Menanti Kejelasan Format Playoff NASCAR dan Gejolak Bursa Pembalap Truk 2026
Hingga saat ini, NASCAR belum juga merilis rincian mengenai format kejuaraan poin dan sistem playoff terbarunya, sebuah situasi yang membiarkan para penggemar dan tim balap dalam ketidakpastian. Di tengah masa tunggu yang meresahkan ini, Chris Rice, CEO Kaulig Racing, akhirnya angkat bicara mengenai penundaan tersebut dalam percakapannya baru-baru ini dengan Kenny Wallace. Rice menegaskan bahwa meskipun format baru belum diketuk palu, diskusi intensif masih terus bergulir di internal olahraga ini.
Bukan Sekadar Wacana yang Hilang
Ketika didesak oleh Wallace mengenai mengapa pengumuman format baru ini tertahan, Rice memberikan jawaban yang cukup lugas namun penuh teka-teki, “Saya tahu jauh lebih banyak daripada yang Anda duga.” Ia mengakui secara jujur bahwa pembahasan mengenai format ini memang sempat dikesampingkan sementara waktu atau masuk dalam prioritas kedua (back burner), namun bukan berarti rencana tersebut dibatalkan.
Rice, yang mengaku sering berdiskusi dengan eksekutif NASCAR, Mark Warren, meyakinkan bahwa hasil akhirnya nanti akan memuaskan banyak pihak. Menariknya, ia mencatat bahwa format yang sedang digodok saat ini berbeda dengan spekulasi liar yang banyak beredar di media sosial. Menurutnya, NASCAR tidak berniat melakukan perombakan total terhadap sistem yang ada, melainkan hanya sebuah penyesuaian yang dianggap krusial.
Masalah Dominasi Satu Balapan Penentu
Salah satu sorotan utama dalam diskusi perubahaan regulasi ini adalah kekhawatiran mengenai satu balapan tunggal yang menentukan gelar juara. Rice mengambil contoh sirkuit Homestead. Meskipun ia menikmati kembali balapan di sana, ia mempertanyakan validitas satu event yang memiliki bobot terlalu besar dalam penentuan juara.
Rice menyoroti bagaimana keuntungan karakteristik lintasan tertentu membuat hasil akhir terasa mudah ditebak. Ia memberikan ilustrasi konkret: jika pembalap seperti Kyle Larson atau Tyler Reddick masuk dalam empat besar di Homestead, publik seolah sudah tahu siapa yang akan mendominasi dan memiliki peluang terbesar. Pejabat NASCAR dikabarkan menyadari kekhawatiran ini, sebagian besar berkat umpan balik vokal dari para penggemar serta advokasi publik yang dilakukan oleh tokoh seperti Kenny Wallace yang dinilai efektif membentuk opini di dalam olahraga ini.
Peta Kekuatan NASCAR Craftsman Truck Series 2026 Mulai Terbentuk
Sementara regulasi format kejuaraan masih digodok di meja manajemen, pergerakan di lintasan justru semakin dinamis. Masa jeda musim atau offseason kini telah mencapai titik paruh waktu, dan kepingan puzzle untuk susunan pembalap NASCAR Craftsman Truck Series tahun 2026 mulai terpasang. Dengan hanya tersisa kurang dari dua bulan sebelum seri kembali menderu di Daytona International Speedway pada 13 Februari, tim-tim balap mulai bergegas melengkapi kontrak mereka.
Perombakan Besar di Kubu Kaulig Racing
Perubahan struktural paling signifikan datang dari Kaulig Racing. Tim ini memutuskan menutup program NASCAR O’Reilly Auto Parts Series mereka yang sudah berjalan lama demi memfokuskan sumber daya pada lima truk purnawaktu dengan pabrikan baru yang kembali ke ajang ini, RAM.
Tiga dari lima kursi panas Kaulig telah terisi oleh Daniel Dye (No. 10), Brenden Queen (No. 12), dan Justin Haley (No. 16). Situasi ini menyisakan kekosongan pada nomor 14 dan 25. Uniknya, Truk No. 25 akan menggunakan sistem rotasi pengemudi sebagai bagian dari Program Agen Bebas RAM, yang bakal menampilkan pembalap dari berbagai disiplin motorsport berbeda setiap pekannya. Identitas pengemudi bahkan akan dirahasiakan hingga hari Senin sebelum balapan. Sementara itu, rumor yang beredar menyebutkan bahwa pengisi kursi No. 14 akan ditentukan melalui hasil sebuah acara kompetisi.
Spire Motorsports Melakukan Perampingan
Berbeda dengan Kaulig yang ekspansif, Spire Motorsports justru terlihat merampingkan skuadnya untuk 2026. Setelah sempat melebarkan sayap ke empat truk tahun lalu, Spire akan memangkas operasionalnya menjadi hanya dua truk, yakni No. 7 dan No. 77.
Truk No. 71 yang sebelumnya dikemudikan Rajah Caruth kini ditiadakan seiring naiknya sang pembalap ke O’Reilly Series. Diprediksi, Truk No. 7 akan kembali diisi oleh campuran pembalap paruh waktu seperti tahun-tahun sebelumnya. Pertanyaan besar kini tertuju pada Truk No. 77 dan nasib Corey LaJoie; apakah ia akan kembali dengan jadwal penuh, paruh waktu, atau justru hengkang sepenuhnya dari tim.
Rotasi Veteran di ThorSport dan Halmar Friesen
Di garasi ThorSport Racing, Ty Majeski dipastikan mengambil alih kemudi utama No. 88 menggantikan Matt Crafton yang pensiun dari balapan purnawaktu. Ben Rhodes kemungkinan besar akan tetap di No. 99, namun nasib Jake Garcia di No. 13 masih belum jelas. Kepergian Majeski dari truk No. 98 juga membuka lowongan baru, di mana nama-nama seperti Luke Fenhaus dan Luke Baldwin yang sempat tampil musim lalu digadang-gadang sebagai kandidat potensial.
Sementara itu, Halmar Friesen Racing (HFR) masih menanti lampu hijau medis untuk Stewart Friesen agar bisa turun di Daytona dengan nomor andalannya, 52. HFR juga berambisi menjadikan truk kedua mereka, No. 62, sebagai entri purnawaktu pada 2026, dengan kandidat pengemudi seperti Wesley Slimp, Cole Butcher, atau Mike Christopher Jr.
Terakhir, TRICON Garage telah memastikan Kaden Honeycutt akan menggantikan Corey Heim di No. 11, mendampingi Tanner Gray dan Gio Ruggiero yang tetap di posisinya. Namun, Truk No. 1 diprediksi akan kembali menjadi pintu rotasi bagi para prospek Toyota, sementara nasib Toni Breidinger di No. 5 masih menjadi tanda tanya besar meskipun ia didukung oleh deretan sponsor profil tinggi. Seiring berjalannya waktu menuju Speedweeks, teka-teki susunan pembalap ini dipastikan akan segera terjawab tuntas.







