 |
| Nampak Beberapa Dosen STAINH sedang bercengkrama dengan mahasiswa di Halaman Kampus |
SITUBONDO POST, (Ruangaspirasi.me) Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Huda (STAINH) Peleyan, Kecamatan Kapongan diramaikan oleh Sebagian dosen yang selalu humanks mengarahkan mahasiswa untuk selalu aktif dan kreatif dalam menimbah ilmu dan menambah wawasan intelektual untuk masa yang akan datang. Hampir setiap hari setelah selesai jam perkuliahan, ada beberapa dosen yang selalu membagikan waktunya untuk bincang santai dengan mahasiswa, entah membahas permasalahan global maupun permasalahan yang kecil sekalipun.
Banyak keilmuan yang ditemukan di dalam diskusi santai ini, apalagi dosen yg senantiasa mendampingi kami adalah dosen pengajar di bidang advokasi dan komunikasi, sehingga mahasiswa tidak perlu sulit untuk mengetauhi pelajaran di mata perkuliahan yang mungkin cukup membosankan.
Namun, dengan suasana vulgar di tempat yang mudah disapa oleh angin membuat mahasiswa semakin asyik dalam mempertanyakan persoalan hingga lupa untuk pulang. Canda tawa dan asap keindahan menjadi rutinitas pemuda membuat suasana kampus menjadi kaya akan keilmuan.
"Kami sugguh senang dengan adanya dosen yang legowo dalam menyapa mahasiswa, yang memang tak perlu di pertanyakan lagi tentang ke gilaanya mahasiwa yang gila akan diskusi tentang pengetahuan," tutur Hafidi selaku mahasiswa Prodi Hes
"Dengan adanya diskusi ini mahasiswa semakin semangat dalam mengasah ilmu dan di tambah beberapa doktrinasi dosen yang selalu memupuk mahasiswa untuk selalu gila akan diskusi dan membaca," imbuh Hafidi
Perbincangan santai ini di fokuskan pada permasalahan di dalam keaktifan Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM) yang masih dilandah sedikit permasalahan, dimana keadaan tersebut patut dipertanyakan bahkan bisa dibilang mati. Pasalnya BEM yang merupakan wadah berproses untuk mahasiswa, dalam kurun waktu satu bulan terakhir belum diadakan pemilihan atau resufle keanggotaan.
Dwi dasa suryantoro,S.H,M.H selaku Dosen di STAINH menaruh harapan besar terhadap mahasiswa yang pada saat ini lebih banyak disibukkan oleh berbagai jajahan antaranya maraknya media dan budaya yang meracuni keilmuan para kader akademisi.
"Saya berharap kepada mahasiswa STAINH tidak hanyut dalam putaran arus globalisasi, tetapi tetap menjaga intelektualitas sebagai insan ilmiah, membangun budaya membaca, berdiskusi serta menulis dan meningkatkan kompetensinya di bidang masing-masing. Dalam artian, "Larut Tetapi Tidak Tenggelam Terhadap Perkembangan Zaman," pungkasnya
Humaidi Hidayat