SITUBONDO, Ruangaspirasi. Sekitar 30 massa yang tergabung dengan Gerakan Perlawanan Situbondo Anti KORUPSI: Edukasi, Resistensi dan Advokasi (GP Sakera) mengegelar aksi di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk mendesak Bupati menutup tempat lokalisasi di Kabupaten Situbondo.
Syaiful Bahri Ketua Umum GP Sakera menyampaikan, aksi tersebut merupakan lanjutan dari aksi 11 Desamber 2017 terkait kurangnya keseriusan Pemkab dalam menjalan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Situbondo Nomer 27 Tahun 2004 tentang pelarangan pelacuran
"Ada tiga tuntutan yang ingin kami sampaikan kepada Bupati. Pertama, bersikap adil dan transparan tanpa tebang pilih terhadap kebijakan penutupan tempat prostitusi. Kedua, segara menutup semua tempat lokasi di Kabupaten Situbondo terutama Gunung Sampan (GS) dan Ketiga, mengusut pelaku atau oknum yang ada dibelakang berjalannya GS," tegas Syaiful Bahri. Jum'at, (16/03/2018)
Disamping itu, Dr. H Syaifullah Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Situbondo mewakili Bupati menyampaikan terimakasih kepada demonstran karena telah memberikan masukan untuk perbaikan Situbondo lebih baik.
"Secara pribadi, saya mendukung adanya aksi ini. Karena ini merupakan hak semua rakyat menyuarakan aspirasi dan membangun demokrasi," tuturnya
"Terkait aktifitas di GS, saya baru tahu kalau disitu masih berpenghuni. Karena, dari pemerintah sendiri sudah menyediakan anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan pengajian bulanan ditempat tersebut," tambahnya
Guna menampung aspirasi demonstran, Syaifullah berharap kepada aparat kepolisian dan Satpoll PP Situbondo untuk melakukan pengecekan serta pemberhentian aktifitas.
"Memang rencana kedepan, di GS akan dilakukan pembebasan lahan untuk dibangun Perguruan Tinggi Islam yang akan bekerjasama dengan Universitas Negeri Jember (Unej) ," pungkasnya
Penulis : Ainur