Meneladani Sosok "SANTRI PEJUANG" KHR. As'ad Syamsul Arifin di Era Milenial -->
Cari Berita

Advertisement

Meneladani Sosok "SANTRI PEJUANG" KHR. As'ad Syamsul Arifin di Era Milenial

Redaksi
Senin, 22 Oktober 2018

KHR. As'ad Syamsul Arifin Pahlawan Nasional RI 
Hari santri nasional 2018
"Perang itu, harus niat menegakkan agama dan arebbhuk negere, merebut negara, jangan hanya arebbuk negere! Kalau hanya arebbuk negere, hanya mengejar dunia, akhirnya hilang! Niatlah menegakkan agama dan membela negara sehingga kalau kalian mati, akan mati syahid dan masuk syurga!" (Pidato Alm. K.H.R. As'ad Syamsul Arifin Pahlawan Nasional di Hadapan Para Pejuang Sebelum Berangkat Perang) dikutip dari buku Novel KHR. As'ad Syamsul Kesatria Kuda Putih. 

ARTIKEL, (Ruangaspirasi.netSiapa yang tidak mengenal KHR. As’ad Syamsul Arifin? Beliau adalah santri dan seorang ulama' dari Kabupaten Situbondo yang mendapat gelar Pahlawan Nasional sejak tanggal 3 November 2016. Tentu, penobatan gelar pahlawan oleh Pemerintah Indonesia tidak serta merta beliau dapatkan, semua tidak lepas dari keberanian dan perjuangan beliau dalam memperjuangan kemerdekaan Indonesia serta menegakkan NKRI.

KHR As’ad Syamsul Arifin Menjadi Perantara Berdirinya Nahdlatul Ulama'

Secara singkat, KHR. As'ad Syamsul Arifin lahir di Makkah 1987. Sejak kecil beliau telah dididik dengan penuh kedisiplinan. Selain belajar kepada ayahandanya, beliau juga nyantri ke beberapa pondok pesantren yang ada di jawa bahkan sampai mekah. Beliau memang sosok seorang santri yang memiliki semangat berapi-api dalam menuntut ilmu.
Hari santri nasional 2018
Selain itu, saat KHR. As'ad Syamsul Arifin mondok di Pesantren Kademangan Bangkalan, beliau menjadi salah satu murid paling cerdas. Hal ini dibuktikan dengan kepercayaan KH. Kholil yang sangat besar padanya. Bahkan, saat KH. Hasyim Asy’ari akan mendirikan organisasi Islam NU, KH. Kholil menyuruh KHR. As’ad Syamsul Arifin untuk mengantarkan tanda persetujuan dan restu.

Selama dua kali, KHR. As’ad Syamsul Arifin datang ke kediaman KH. Hasyim Asy’ari untuk menyerahkan restu sehingga NU pun dibentuk. Tanpa ada peran serta dari KHR. As’ad Syamsul Arifin NU yang merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia tidak akan terbentuk dan kebhinekaan tidak akan bisa tumbuh subur.

KHR. As'ad Syamsul Arifin Berjuang Untuk Bangsa Indonesia

Selama mengaji dan menjadi santri, KHR. As’ad Syamsul Arifin tidak hanya belajar ilmu agama, beliau juga mendalami ilmu bela diri dengan tekun. Sehingga, tidak heran jika beliau terkenal hebat dalam melawan penjajah.

Beliau memiliki keyakinan yang tinggi untuk membuat negeri ini damai tanpa ada pertarungan lagi di mana-mana. Beliau tidak peduli kalau harus berkorban banyak hal. Asal Indonesia menjadi lebih baik, beliau terus berjuang. KHR. As’ad Syamsul Arifin adalah santri pejuang agama dan Indonesia yang hebat.

Oleh karena itu, penulis ingin mengajak kepada santri generasi milenial "Jaman Now" untuk meneladani semangat dan perjuangan beliau, dengan terus memompa semangat dalam menuntut ilmu, berjuang menjaga kedaulatan NKRI melalui persatuan dan kesatuan. "Bersama Santri Damailah Negeri".

Selamat Hari Santri Nasional, 22 Oktober 2018.
Hari santri nasional 2018
Redaksi