Ruangaspirasi.net- Santri bukan hanya bisa mengabdi pada guru dan kiai. Dia memiliki jiwa patriotisme yang tinggi.
Santri tak di ragukan cinta NKRI, baginya Negara harga mati.
Santri tak pernah tuntut untuk dihormati karena dia berbuat semuanya demi tegaknya NKRI.
Santri bukan orang yang paling mengerti tentang keresahan negeri. Tapi, setidaknya dia tak pernah menentang visi NKRI.
Santri tidak hanya belajar mengaji, dia juga belajar bgaimana cara berbhakti.
Santri bukan hanya bisa pegang kitab suci, dia berani angkat bambu runcing dan tembak walau tak pernah disebut sebagai seorang abri.
Keterlibatan santri dalam perjuangan sudah tak bisa di ragukan lagi. Ia selalu di garda depan dalam menjaga kedaulatan Negeri.
Bagi santri mengabdi tak perlu menjadi nahkoda Negeri, yang terpenting berbuat yang terbaik bukan untuk menggrogoti.
Baginya bukan hanya penjajah Negeri yang harus diperangi, tetapi siapapun yang merusak Negeri dia harus dihabisi.
Santri memang tak punya banyak persembahan untuk Negeri. Tapi, dia selalu punya semangat perjuangan yang tak tertandingi.
Santri memang bukan orang yang bisa membuat kedamaian dalam Negeri. Tapi, dia selalu di garda depan untuk mengikis habis siapapun yang akan menghancurkan kehormatan Negeri.
Kopyah dan sarung identitasnya. Sopan satun itulah ciri khasnya.
Itulah santri. Dia bukan basa-basi apa lagi hanya sekedar cari eksistensi diri untuk menentukan posisi dalam Negeri. Cukuplah mengabdi.
Penulis: Ach Hasan (Mantan Ketua Umum Cabang PMII Situbondo dan Kader BAWASLU Kabupaten Situbondo)