Kuliah Salah Jurusan, Mahasiswa Bisa Apa? -->
Cari Berita

Advertisement

Kuliah Salah Jurusan, Mahasiswa Bisa Apa?

Redaksi
Selasa, 25 Desember 2018

Kuliah Salah Jurusan, Mahasiswa Bisa Apa?
Gambar Ilustrasi: Kuliah Salah Jurusan, Mahasiswa Bisa Apa?

ARTIKEL (Ruangaspirasi.net) Bangku perkuliahan itu layaknya seperti hutan belantara yang kita berada di dalamnya, terkadang kita tidak tahu jalan yang kita ambil itu apakah jalan yang benar ataukah jalan yang salah. Yang kita tahu hanyalah cerita dari orang lain, bahwa jika kita mampu melewati hutan itu dan berada pada jalan yang benar, kita akan menemukan harta karun kebahagiaan. Ya hanya itu.

Ada orang yang mampu melewati hutan itu dengan selamat dan bisa mendapatkan harta karun. Ada juga orang yang berhasil keluar dari hutan tersebut, namun hanya sebatas keluar dari hutan saja tanpa berhasil menemukan harta karun. Ada juga orang yang justru tersesat di hutan tersebut, jangankan untuk mencari harta karun, menemukan jalan keluar dari hutan pun terasa membingungkan.

Sebenarnya, sangat wajar sekali dan hampir semua orang pernah merasakan kebingungan ketika di perkuliahan. Itu artinya kita memikirkan masa depan. Kita mungkin akan bertanya pada diri sendiri, apakah jurusan yang kita pilih ini sudah benar sesuai dengan mimpi dan kemampuan kita atau kita ada pada jurusan yang salah. Justru aneh menurut saya jika kita tidak pernah memikirkan hal itu sama sekali dan tetap berada pada zona nyamannya.

Proses pemilihan jurusan bagi setiap mahasiswa berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Ada yang masuk jurusan tertentu karena memang suka dengan bidang ilmu tersebut, ada juga yang mungkin terpaksa karena keadaan ekonomi sehingga memilih jurusan yang paling terjangkau, ada yang milih jurusan yang yang relevan dengan tempat kerjanya, ada juga yang memilih jurusan tertentu karena dipaksa oleh orang tuannya, mungkin ada juga orang yang memilih jurusan tertentu karena nama jurusannya terdengar keren.

Terutama buat para mahasiswa baru atau mahasiswa yang masih muda dan masih dalam proses pencarian dan pembentukan jati diri, masa-masa kuliah selain jadi masa-masa yang paling menyenangkan Bagaimana tidak, karena masa perkuliahan adalah masa terakhir kita untuk menjadi manusia yang masih dimaklumi kesalahannya, setelah itu adalah kehidupan yang sebenarnya. Salah memilih jurusan bisa jadi akan berpengaruh kurang baik untuk langkah selanjutnya.

Tidak ada yang salah apakah itu berhenti dan kemudian pindah jurusan ataukah melanjutkan pada jurusan tersebut. Semuanya sah, dan semuanya benar asalkan kita siap dengan segala konsekuensinya. Kalau memang  dirasa jurusan yang sekarang memang benar-benar jauh dari cita-cita, minat, dan kemampuan, kita boleh pindah jurusan, pindah fakultas atau bahkan berhenti kuliah untuk segera berwirausaha. Namun ingat, harus segera dan jangan biarkan waktu kita terbuang sia-sia lagi. Ingat, waktu dipertaruhkan di sini. Bisa jadi orang lain dengan waktu yang sama sudah melakukan hal-hal besar, namun kita dengan waktu yang kita punya justru masih kebingungan. Jadi segeralah! Dan jika dirasa, jurusan saat ini masih memungkinkan kita untuk maju, maka majulah. Sudah banyak contoh kasus orang-orang yang sukses padahal sebelumnya mereka menyangka salah jurusan. Ingat, Tuhan lebih tahu yang terbaik buat kita. Mungkin memang harus begitu jalannya.

Buat para mahasiswa yang merasa salah jurusan atau memang sudah terlanjur salah jurusan, janganlah khawatir. Ada beberapa tips yang dapat mengatasi perasaan menyesal dan bersalah tanpa harus meninggalkan jurusan yang sekarang.

1. Cari Pengalaman di Bidang yang Lebih Sesuai


Jika kita merasa salah jurusan, cobalah membekali diri dengan pengalaman–baik pengalaman magang atau organisasi–yang lebih sesuai dengan minat dan skill. Misalnya, mahasiswa jurusan Teknik Industri yang ternyata merasa lebih bisa cocok di bidang Manajemen Pemasaran. Kalau kita sudah menyadari ketidakcocokan ini, carilah kesempatan magang di fungsi marketing. Di kepanitiaan kampus, ambillah role yang mengharuskan kita menjalankan banyak fungsi marketing seperti Divisi Publikasi. Pengalaman ini akan stand out di resume kita jika setelah lulus kamu memutuskan mengambil jalur karir yang berbeda dengan jurusan kuliahmu.

2. Perluas Jejaring di Bidang yang Ingin Anda Tekuni


Poin ini tidak boleh dilupakan. Jika bidang yang ingin ditekuni bukan makanan sehari-hari di bangku perkuliahan, otomatis kita harus memiliki inisiatif untuk mengembangkan jejaring di luar kampus. Misalnya, kita memakai contoh di poin sebelumnya, kita bisa mengikuti berbagai meetup, workshop, atau kompetisi yang berhubungan dengan bidang marketing. Hal ini akan mempertemukan kita dengan teman-teman maupun mentor di bidang tersebut, sehingga kita bisa belajar serta mendapatkan akses ke berbagai opportunity dari mereka.

3. Saat Sedang Tidak Semangat, Ingat Lagi Sudah Seberapa Jauh Anda Melangkah


Namanya juga salah jurusan, wajar kalau kita sering merasa tidak semangat kuliah. Semakin mendekati tingkat akhir, alih-alih berpikir untuk semakin ingin menyelesaikan pendidikan kita justru sering berkhayal untuk memulai semuanya dari awal lagi. Saat sudah begini, kita harus "cepat kembali ke alam nyata". Tanyakan ke dirimu sendiri: yakin kita punya energi untuk mengulang semuanya dari awal? Untuk duduk satu angkatan dengan orang-orang yang usianya 2-3 tahun lebih muda dari kita? Untuk lulus di usia 25 atau 26 tahun, sementara kebanyakan lowongan buat punya batas maksimal usia pelamar? Kita sudah melangkah jauh sekali, kalau harus ulang dari awal lagi, apa kabar usaha kita selama ini?

4. Bergabung Dengan Organisasi


Organisasi merupakan sarana bagi para mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri, mencari pengalaman, melatih kepemimpinan, dan memperlebar relasi. Organisasi bisa dikatakan penyelamat bagi mahasiswa yang salah jurusan.

Kebanyakan mahasiswa yang salah jurusan aktif di organisasi karena di sinilah anda bisa me-refresh otak dan batin dari hal-hal yang tidak disukai di perkuliahan. Misalnya, kita dapat memilih divisi dokumentasi di suatu kepanitiaan organisasi jika kita memiliki minat di fotografi.

Berikut beberapa manfaat kenapa kamu harus mengikuti organisasi, diantaranya :


  • Melatih skill dan juga mengembanglan hobimu
  • Melatih jiwa kepemimpinan (Leadership)
  • Memperluas jaringan
  • Bertemu degan orang-orang yang bisa menginspirasi
  • Dan masih banyak lagi manfaatnya jika kalian ikut organisasi di kampus.


Salah jurusan bukanlah seperti berada di penjara dan memiliki kebebasan yang sedikit. Kita tetap bisa melakukan apapun yang kita sukai asalkan itu hal-hal yang positif. Kita tetap mempunyai kebebasan seperti burung yang terbang. Jadi, janganlah takut. Salah jurusan bukanlah bencana yang akan menggelapkan masa depan kita.

Sekian dari penulis, semoga tips ini memberikan manfaat bagi para pembaca. Sebelum penulis pamit, ijinkan penulis memberi sedikit quotes “IF YOU WANT IT, YOU MUST DO IT, DON’T DELAY IT."

PENULIS: Muhammad Syafiq (201810160311139), Mahasiswa Manajemen 1C, Universitas Muhammadiyah Malang.