|
Situs Batu Tangga, salah satu situs peninggalan sejarah di Kabupaten Situbondo (Foto: Istimewa). |
Penulis: Nida Miskia
Email: Nidamiskia@gmail.com
ARTIKEL (Ruangaspirasi.net) Situbondo merupakan
salah satu kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Jawa. Wilayahnya meliputi
pesisir pantai dan pegunungan. Letaknya yang berada di jalur pantura menjadikan
Situbondo sebagai tujuan ataupun persinggahan untuk para wisatawan, baik lokal
maupun asing. Banyak destinasi wisata yang bagus seperti Kampung Kerapu,
Kampung Blekok, Pantai Tampora, Pantai Bama, Pantai Pasir Putih, Taman Nasional
Baluran, Puncak Rengganis Argopuro, dan masih banyak lagi.
Selain tempat wisata
yang apik nan alami, Situbondo juga kaya akan peninggalan sejarah yang patut
untuk dilestarikan agar tidak hilang dan punah. Perlu adanya kerjasama dari
pihak tim cagar budaya, penggiat atau pecinta sejarah lokal, dan masyarakat
setempat. Beberapa diantaranya masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk
dikaji.
#Klentengoo Tong Biao
Klenteng Poo Tong
Biao atau Klenteng Poo Tong Biaw terletak di Besuki, Kabupaten Situbondo. Klenteng
ini merupakan klenteng tertua di Situbondo yang diperkirakan telah berdiri
sejak 1854 Masehi. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah umat beragama Buddha,
klenteng ini juga memiliki nilai estetika yang sangat bagus. Oleh karena itu
banyak wisatawan lokal maupun asing yang berkunjung untuk melihat bangunan
bersejarah ini.
#Situs Patukangan
Pada masa Hindu Buddha
diyakini telah berdiri Kerajaan Patukangan yang diperkirakan terletak di dua
desa, yakni Desa Peleyan dan Desa Duwet, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo.
Letaknya tidak jauh dari muara sungai Panarukan. Tidak banyak yang tersisa dari
Situs Patukangan ini, hanya dapat ditemukan beberapa reruntuhan batu bata kuno
yang di tanah sawah milik warga. Belum dapat dipastikan apakah struktur batu
bata kuno itu dahulu merupakan bangunan inti kerajaan atau pagar. Proses
ekskavasi atau penggalian juga tidak akan mudah karena masih memerlukan izin
dari pemilik tanah.
Penemuan-penemuan
penting yang memperkuat adanya Kerajaan Patukangan adalah ditemukannya arca
terakota dengan profil wanita pada masa pemerintahan Hindia Belanda, kini arca
tersebut berada di Universitas Leiden, Belanda.
Peradaban Patukangan
juga disebutkan dalam kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca, seorang tokoh
agama Buddha pada masa Kerajaan Majapahit. Dalam kitab tersebut juga disebutkan
bahwa Kadipaten Patukangan memiliki adipati bernama Suradhikara.
#Situs Batu Dakon
Situs Batu Dakon
terletak di Desa Bayeman, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo. Situs ini dinamakan
Situs Batu Dakon karena berupa batu cadas mirip dakon yang terdiri dari
lingkaran dengan ukuran kecil, sedang, hingga besar. Situs ini diyakini dulunya
digunakan untuk menampung air hujan oleh nenek moyang masyarakat setempat.
Situs Batu Dakon sudah diakui sebagai salah satu cagar budaya oleh Balai
Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur.
#Situs Berdhi
Situs Berdhi terletak di
Desa Duwet, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. Pasa situs ini ditemukan sumber
mata air dan gundukan yang berisi benda-benda kuno. Selain itu, di sisi kanan
kirinya juga ditemukan batu-bata berukuran jumbo. Oleh penggiat sejarah di
Situbondo, situs ini diyakini memiliki nilai historis yang berhubungan dengan
Peradaban Patukangan yang letaknya tidak jauh dari tempat itu. Untuk memperkuat
argumen tersebut, masih diperlukan adanya penelitian lebih lanjut.
#Situs Batu Tangga
Situs Batu Tangga
merupakan salah satu peninggalan zaman megalitikum yang terletak di Desa
Plalangan, Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo. Situs ini berupa batu cadas yang
berbentuk tangga dengan ukuran panjang 337 meter, lebar 221 meter, dan tinggi
1,5 meter. Situs Batu Tangga dekat dengan jalur pendakian Gunung Argopuro
melewati Desa Baderan.
**Artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis, apabila terdapat ketidakvalidan data.