Pertemuan IMF-World Bank di Bali. Untung Atau Rugikah Kita ? -->
Cari Berita

Advertisement

Pertemuan IMF-World Bank di Bali. Untung Atau Rugikah Kita ?

Redaksi
Sabtu, 22 Desember 2018

IMF-World Bank

ARTIKEL (Ruangaspirasi.net) Apasih keuntungan yang didapat Indonesia ketika pertemuan IMF-World Bank diselenggarakan di Indonesia tepatnya di Bali. Keuntungan yang dimaksud dalam sektor perekonomian Indonesia. Sebelum masuk ke pembahasan, penulis akan menjelaskan apa itu IMF serta tujuannya dan juga menjelaskan apa itu Word Bank serta tujuannya juga. Pertemuan tahunan tersebut membahas beragam isu seputar situasi perekonomian dunia. Indonesia bisa ikut ambil bagian dengan menyampaikan ide-idenya. Tentunya, situasi perekonomian dunia bukan satu-satunya topik yang dibahas.

IMF atau Internasional Monetary Fund adalah organisasi dunia yang bertugas mengatur sistem keuangan internasional dan menyediakan pinjaman kepada negara-negara yang membutuhkannya, tujuannya adalah bertugas untuk membantu Negara-negara yang mengalami kesulitan ekonomi dengan cara meminjamkan bantuan dana dengan suku bunga pinjaman yang ditetapkan, sehingga membuat rakyat tidak kesusahan.

World Bank  merupakan sebuah lembaga keuangan internasional yang menyediakan pinjaman kepada negara berkembang untuk program pemberian modal. Tujuannya tak jauh beda dari IMF tetapi World Bank mempunyai tujuan lain yaitu mengurangi angka kemisikinan dunia dan juga turut membantu mencerdaskan anak-anak dunia.

Presiden Joko Widodo menyebutkan pemerintah terus mempersiapkan acara pertemuan tahunan dana moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia/World Bank (WB) di Bali. (8-14 Oktober 2018)

Jokowi ingin memastikan perkembangan persiapan pertemuan ini agar bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk menempatkan Indonesia dalam spotlight dunia. Presiden ke-7 Indonesia itu berharap acara forum perekonomian terbesar di dunia itu, Indonesia bisa mempromosikan produk-produk unggulan di pasar global.

Managing Director IMF, Christine Lagarde memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan pertemuan IMF-World Bank di Nusa Dua yang berlangsung selama 6 hari di pulau dewata. Persiapan dinilai begitu matang dan dilakukan dalam waktu lama. Persiapan tersebut yang menjadikan acara yang berlangsung berjalan dengan lancar dan sesuai rencana.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan dengan anggaran  yang ada,  pemerintah juga menyiapkan berbagai destinasi untuk para tamu yang bakal hadir dalam gelaran tersebut.

Menjelang perhelatan pertemuan IMF-World Bank, pemerintah banyak membenahi fasilitas dan pembangunan infrastruktur, antara lain perpanjangan aprom Bandara Ngurah Rai, dan perluasan Bandara Banyuwangi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa anggaran yang sudah digunakan di 2018 untuk persiapan penyelenggaraan Annual Meetings IMF-World Bank 2018 sudah mencapai Rp 4,1 miliar. Sementara itu sepanjang 2017, pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar Rp10,4 miliar untuk pertemuan yang akan berlangsung di Nusa Dua, Bali itu. Sehingga sampai saat ini total yang telah digelontorkan mencapai Rp14,5 miliar. Dengan pengeluran sebesar itu, apakah Indonesia mendapatkan keuntungan dari pertemuan IMF-World Bank yang diadakan di Bali?

Dengan begitu Indonesia juga bisa mempromosikan investasi serta destinasi-destinasi wisata. Ini jelas ada pengaruhnya ke perekonomian Indonesia itu sendiri. Seperti pada sektor pariwisata, mereka pasti membawa valas, ada spending, sewa hotel, ruangan, kendaraan, bikin event dan sebagainya. Itu jelas akan memberikan dampak ekonomi  nasional dan disini adalah pengaruh positifnya untuk membantuk perekonimiaan yang ada di Indonesia. Sehingga tidak membuat rakyat terbebani dan juga mengurangi dampak kemiskinan.

Para peserta yang hadir sebagian besar adalah pejabat dan kepala negara, menteri di bidang ekonomi dan gubernur bank sentral, serta para pengusaha, investor, dan pimpinan dari lembaga terkait yang jadi pemangku kepentingan terakhir bahkan telah mencapai kurang lebih 34 ribu orang, di harapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata dan devisa yang akan masuk.

Adapun tema yang dibawakan adalah mengenai kebijakan ekonomi global, khususnya harmonisasi kebijakan antara negara untuk pemulihan global dan mengatasi ketidakpastian global.

Pembahasan ini diangkat agar pemulihan yang baik tak hanya dialami oleh negara maju, namun juga negara berkembang. Termasuk, normalisasi kebijakan moneter negara maju serta ketegangan dagang antar negara.

Kemudian, tema kedua adalah pembiayaan infrastruktur. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia dari sisi infrastruktur tumbuh sangat cepat serta mendatangkan apresiasi dari dunia internasional. Nantinya ada  25 kegiatan dalam rangkaian Pertemuan Tahunan yang membahas mengenai topic tersebut termasuk pertemuan IMF, pertemuan G20 dan G30, yang diharapkan dapat mendukung usaha pemulihan ekonomi negara berkembang termasuk Indonesia itu sendiri

Terdapat dampak positif yang ditimbulkan dari pertemuan ini. Hal ini disampaikan oleh Menteri  Keuangan Sri Mulyani mengatakan, image kita menjadi lebih baik di mata internasional, mereka beranggapan Indonesia sukses menyelenggarakan pertemuan ini.

Selain itu yang dapat kita rasakan adalah peningkatan kegiatan perekonomian dan peluang investasi. Hal itu dibuktikan oleh Bank Mandiri yang  telah mengumpulkan investasi 200 Triliun 21 proyek Badan Usaha Milik Negara.

Disamping itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan anggaran untuk pertemuan IMF bukan pemborosan. Kalla menjelaskan sebagian besar anggaran IMF-WB digunakan untuk memperbaiki infrastruktur di Bali. Fasilitas tersebut dapat dinikmati bahkan setelah acara usai.

Selain dampak positif ada juga dampak negatif. Hal ini disampaikan oleh H.M. Eko Budi Cahyono, beliau menyebutkan pemerintah harus waspada akses negative dari IMF-Wold Bank yang bisa memicu adanya inflasi dan kenaikan harga di masyarakat khususnya di sektor pangan. Beliau yang juga seorang pengusaha ekonomi kreatif Bali juga menambahkan dalam event ini dihadiri 20 ribu peserta dari 189 negara yang memicu adanya lonjakan permintaan terhadap kebutuhan pangan untuk para peserta.

Jadi, bisa ditarik kesimpulan bahwa pertemuan IMF-World Bank ini memeliki banyak dampak positif dan pasti juga ada dampak negatifnya juga, dampak positifnya yaitu bisa meningkatkan dan membatu berkembangnya perekonomian di negara-negara berkembang bukan hanya di negara maju.Kita dengan menggulkan suatu wisata-wisata yang kita memiliki. Dampak negatifnya yaitu bisa memicu adanya inflasi dan juga kenaikan harga pangan yang membuat masyarakat susah.

Penulis: Muhammad Syafiq, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang.