Nampak Sitti Solaikha (18) hanya bisa terbaring di atas kasur karena keterbatasan fisik dan mental (disabilitas berat). |
SITUBONDO (Ruangaspirasi.net) Sittiani (50) Warga Dusun Aeng Celleng Desa Peleyan Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur sebagai salah satu keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dengan komponen pendidikan dan disabilitas berat, memberikan pengakuan haru.
Berdasarkan informasi yang dihimpun ruangaspirasi.net, ibu Sittiani yang serba berkebutuhan itu mempunyai dua orang anak, kerap kali harus membantu suami Surawi (59) yang hanya bekerja sebagai penjual rumput untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, serta keperluan menyekolahkan putra pertamanya hingga lulus. Sedangkan, yang lebih memprihatinkan ketika mengetahui anak kedua Sittiani bernama Sitti Solaikha mengalami keterbatasan fisik dan mental atau disabilitas berat (Cacat, tidak bisa duduk dan berdiri hanya dapat terlentang di atas tempat tidurnya). Hal itu sudah belangsung lama sejak berusia 3 bulan sampai umur 18 tahun sekarang.
Aggraini Intan Prima selaku Koordinator Kecamatan PKH Kapongan menjelaskan terkait kondisi keluarga Sittiani, ia termasuk orang yang sabar dan selalu bersyukur menjalani hidup kesehariannya, terlebih setelah terdaftar sebagai penerima bantuan sosial PKH dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI sampai saat ini.
"Meski kondisi ekonomi keluarganya cukup memprihatinkan, namun beliau tetap teguh dan sabar," ungkapnya
Selain itu, Sittiani menceritakan sekilas tentang keseharian Sitti Solaikha sebagai penyandang disabilitas berat yang mulai sejak kecil. Dimana, seluruh aktifitas kesehariannya hanya dilakukan di atas tempat tidur sebab tidak bisa berbuat apa-apa. Sesekali, Solaikha dibawa keluar rumah dengan cara digendong. Sittiani selalu berharap kepada pemerintah, maupun pihak dermawan agar membantu untuk kesembuhan serta meringankan beban keluarganya, seperti pengobatan dan sangat dibutuhkan adanya bantuan 'KURSI RODA'.
"Beberapa kali rumah saya pernah dikunjungi oleh pemerintah atau pihak lain, untuk melihat kondisi anak saya, termasuk ditanyakan harapan dan keinginan saya, lalu saya pasti menjawab agar segera diberi kesembuhan termasuk saya ingin membelikan kursi roda yang dapat digunakan anak saya," harapnya. Kamis, (25/07/19)
Ia juga mengaku, bantuan sosial PKH yang diterimanya sangat membantu dan bermanfaat untuk mengurangi beban hidup, seperti mengobati anaknya dan membeli kebutuhan pokok kesehariannya.
"Alhamdulillah, sejak 2007 saya telah menjadi KPM PKH, program ini sangat bermanfaat untuk membantu masyarakat miskin, berikutnya semoga seluruh warga yang tidak mampu di desa-desa memperoleh PKH juga seperti yang saya rasakan," kata Setiani menceritakan manfaat Bansos PKH.
Video Pengakuan Sittiani KPM PKH Dengan Komponen Disabilitas Berat.
"Selanjutnya, saya mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Indonesia, terutama kepada Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla karena telah merealisasikan program-program yang berpihak kepada masyarakat, semoga selalu diberikan kesehatan, panjang umur dan semakin sukses, serta bantuan sosial PKH semakin merata dan bisa mengurangi angka kemiskinan di Indonesia," pungkasnya.
Ar Rozy