ARTIKEL (Ruangaspirasi.net) Ucapan selamat bertebaran dimana - mana menjelang gelaran Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama (Konfercab NU) Kabupeten Situbondo pada 6 Juni 2021 di Pondok Pesantren Walisongo Mimbaan Panji. Kabar ini semakin santer terdengar melalui berbagai media, baik dari media sosial serta media konfensional lainnya seperti pamflet di jalanan yang bertulisan "Selamat dan Sukses Konferensi Cabang NU Kabupaten Situbondo 2021".
Tidak hanya itu, menjelang pemilihan berlangsung, berbagai tokoh bermunculan mencalonkan diri untuk menahkodai lembaga masyarakat yang sangat besar anggotanya di Indonesia, khususnya di kota santri Situbondo. Mulai dari incumbent dan tokoh akademisi dari wilayah timur hingga tokoh muda yang menyatakan siap memimpin lembaga NU lima tahun kedepan. Berbagai taktik sudah mereka lakukan untuk menarik simpati dan dukungan dari peserta konferensi.
Mekanisme one man one vote (satu orang satu suara) dalam pemilihan, tentu telah mendorong para kandidat berlomba-lomba meraup simpati dan dukungan suara. Tak jarang pula, jalan instan pun kadang ditempuh yang tak hanya mengobral janji manis tapi juga menebar uang suap (politik uang) agar pilihan jatuh kepadanya.
Apalagi jika sampai menggandeng pihak ketiga yang akan mengambil peran untuk memenangkan salah satu kandidatnya dengan cara yang sangat keji, misalnya memberikan sejumlah uang kepada peserta konferensi. Hal ini jangan sampai terjadi di pemilihan sekelas organisasi yang notabenenya islam Ahlussunnah Wal Jamaah, "Nauzdubillah Tsumma Nauzdubillah". Demikian, jika politik uang benar -benar terjadi di Konfercab kali ini, maka sungguh ironi tindakan tersebut merupakan tindakan yang sangat tidak terpuji dan jauh dari harapan para muassis NU.
Oleh karena itu, penulis selaku kader muda NU Situbondo mengucapkan selamat kepada semua peserta Konfercab, semoga diberikan kelancaran dan melahirkan pemimpin yang mampu manjadi nahkoda serta menjawab kebutuhan NU di masa yang akan datang.
Selanjutnya, penulis selaku kader muda NU berharap agar kompetisi ini dijadikan ajang yang benar - benar mengedepan etika selaku kaum Nahdliyyin, sebagaimana harapan para pendiri yang anti akan politik uang. Ingat !!! NU itu bukan lembaga politik. Melainkan lembaga kemasyarakatan yang mendidik masyarakat menuju masyarakat yang cerdas dan beradab.
Penulis: JUFALDI, SH (Ketua Forum Pemuda NU Situbondo)
**Artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis, apabila bertentangan dengan hukum terdapat ketidakvalidan data.