3 Fakta Unik Tradisi Santri Dalam Menuntut Ilmu di Pesantren -->
Cari Berita

Advertisement

3 Fakta Unik Tradisi Santri Dalam Menuntut Ilmu di Pesantren

Redaksi
Kamis, 24 Januari 2019

3 Fakta Unik Tradisi Santri Dalam Menuntut Ilmu di Pesantren
Nampak Sejumlah santriwati PP. Nurul Huda Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo Sedang Beraktifitas. 

ARTIKEL (Ruangaspirasi.net) Mendengar kata santri, pasti tidak asing lagi dalam pikiran kita. Istilah ini erat kaitannya dengan pesantren, yakni tempat pendidikan dan pengajaran bagi para santri untuk memperoleh pengetahuan islam secara mendalam "Tafaqquh Fi Al-din".

Sebagai lembaga pendidikan tertua di Nusantara, eksistensi pesantren terus berkembang dan tetap survive sampai dewasa ini. Menurut Nurcholis Masjid yang ditulis Azzumardi Azra dalam bukunya Pendidikan Islam; Tradisi Dan Modernisasi di Tangah Tantangan Milenium III, kemampuan pesantren dalam bertahan tidak hanya identik dengan makna keislaman, tetapi karena sistem pendidikan pesantren kaya akan budaya, tradisi dan mengandung karakter keaslian Indonesia (Indigenous).

Kekayaan budaya dan tradisi itulah, kemudian bisa memberikan pengalaman tersendiri bagi santri salama belajar di pesantren. Seperti diceritakan salah satu alumni santri Pondok Pesantren Nurul Huda (PPNH) Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo. Ia mengungkapkan, pengalaman menjadi santri adalah pengalaman yang unik dan mengesankan. Banyak hal yang tidak dapat dirasakan bagi mereka yang belum pernah menggelar status santri, diantaranya :

1. No Bag


Tidak seperti siswa pada umumnya, santri ketika sekolah tidak menggunakan tas/ransel untuk membawa semua peralatan ketika berangkat ke sekolah.

"Santri biasanya membawa semua buku pelajaran, kitab dan alat tulisnya menggunakan kedua tangannya seraya dipeluk erat sambil berjalan," kata Maulidati menceritakan. Rabu, (23/01/2019)

2. No Hand Phone


Seluruh santri tidak diperbolehkan untuk membawa HP kedalam pondok pesantren. Sebab, pesantren telah menyediakan Warung Telepon (Wartel) yang menjadi satu-satunya media komunikasi ketika mereka ingin melepas rindu dengan orang tuanya.

"Sudah pasti, santri yang ditemukan memegang, membawa atau menggunakan HP, selain yang telah disediakan di Wartel akan mendapat hukuman, seperti mengelilingi tanaman bunga sebanyak 10 kali putaran sambil berjongkok," ungkapnya

3. Tirakat


Para santri biasanya meminta ijazah kepada kiai akan amalan-amalan  tertantu seperti ngrowot (tidak makan nasi), puasa, shalat jama'ah, manaqib, mujahadah, dll. Amalan tersebut yang akan menjadi perekat masuknya ilmu kedalam hati.

"Jadi, jangan heran kalau ada santri yang makannya nasi aking (oyek, thiwul) karena itu ia sedang menjalankan misi spiritual," pungkas Maulidati.

Demikian 3 fakta unik tentang santri. Mungkin dan pasti bagi pembaca yang pernah nyantri, masih banyak keunikan lain selain yang telah dipaparkan diatas.

Semoga kedepan para santri terus dapat berkiprah membangun masyarakat, bangsa dan negara yang lebih baik.

Penulis : Restu Umia
Mahasiswi Magang STAINH